KEUTAMAAN DAN DO’A PADA MALAM LAILATUL QODAR

Bulan puasa Ramadhan akan memasuki 10 hari terakhir. Pada 10 hari terakhir puasa Ramadhan 2021, bakal ada satu malam yang istimeda di malam ganjil yaitu malam Lailatul Qodar dengan keutamaan malam 1.000 bulan.
Pada Senin 3 Mei 2021, puasa sudah menginjak hari ke-21. Selain mengejar malam lailatul qodar, jangan sampai lupa doa-doa harian ibadah puasa Ramadhan yang memasuki babak akhir.
Lailatul Qadar adalah malam ketetapan atau malam kepastian tentang qadar atau ukuran rezeki manusia. Pada malam itulah Allah menetapkan dan menentukan nasib seseorang untuk periode setahun yang akan datang.
Pada malam inilah seorang Muslim dianjurkan untuk beribadah dan memohon pada Allah untuk mendapatkan martabat yang baik. Malam qadar ini tidak dapat diketahui secara pasti datangnya (hari ke berapa?) Akan tetapi yang pasti ia muncul dalam bulan Ramadan. Untuk itu setiap Muslim harus berusaha mencari setiap malamnya. Tiada hari yang terlewatkan tanpa ibadah.
Inilah hikmah besar bagi umat Islam mengapa tidak ditentukan kapang datangnya. Alangkah bahagianya bila seseorang sedang bersungguh-sungguh beribadah ketika malam qadar datang. Karena bobot ibadahnya dihitung lebih baik nilai ibadah selama seribu bulan. Disamping itu dosa-dosanya diampuni oleh Allah, sebagaimana diterangkan dalam hadits berikut.
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِيَّ قَالَ مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِأِيْمَانًا وَاحْتِسَبًا غُفِرَلَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وَ مَنْ صَامَ رَمَضَانَ أِيْمَانًا وَاحْتِسَبًا غُفِرَلَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. Dari Nabi saw ia bersabda: “Barang siapa yang beribadah pada lailatul qadar atas dasar iman dan mengharap Allah, diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. Dan barang siapa yang berpuasa pada bulan Ramadhan atas dasar iman dan mengharap Allah, diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR Al-Bukhari)
Tentang waktu datangnya malam qadar hadits Nabi mengisyaratkan terjadi pada sepuluh hari terakhir, pada malam-malam ganjil sebagaimana ditegaskan dalam hadits,
عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ رَسُوْلُ للهِ قَالَ تَحَرَّوْالَيْلَةَ الْقَدْرِفِي الْوِتْرِ مِنَ الْعَشْرِالْأَوَاخِرَمِنْ رَمَضَانَ
Diriwayatkan dari ‘Aisyah ra bahwa Rasulullah saw bersabda: “Intailah malam qadar pada malam-malam ganjil dari sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.” (HR Al-Bukhari dan Muslim)
Dalam riwayat lain lewat Ibn Abbas dikatakan,
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ النَّبِيَّ قَالَ الْتَمِسُوْهَافِي الْعَشْرِالْأَوَاخِرَمِنْ رَمَضَانَ لَيْلَةَ الْقَدْرِفِي تَاسِعَةٍ تَبْقَى فِي سَابْعَةٍ تَبْقَى فِي خَامِسَةٍ تَبْقَى
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra bahwa Nabi saw bersabda: “Carilah lailatul qadar pada sepuh malam terakhir di bulan Ramadhan di hari tinggal sembilan, atau tinggal tujuh, atau tinggal lima, (yaitu tanggal 21, 23, dan 25 Ramadhan).” (HR Al-Bukhari)

Doa Lailatul Qadar
اَللَّهُمَّ إنَّكَ عَفُوٌ تُحِبُّ العَفْوَ فَاعْفُ عَنّي
Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu’anni. Artinya: “Ya Allah, Engkau Maha Pemaaf dan Pemurah, dan menyukai memberikan maaf, maafkanlah aku”.
Doa ini didarkan kepada hadits Nabi saw,
عن عا ءىشة قا لت قلت يارسول اللّه أرأيت إن علمت أيّ ليلة القد رماأقول فيها قال قولي اللّهمّا انّك عفوّكريمّ تحبّ العفو فاعف عنّي قال أبو عيسى هذاحديث حسن صحيح
Diriwayatkan dari ‘Aisyah ra ia berkata: Saya bertanya: “Wahai Rasulullah, Maukah engkau memberi tahu aku apa malam lailatul qadar itu dan apa yang harus aku baca pada malam itu? Rasulullah berkata: Ucapkanlah do’a, Allahuma innaka ‘afuwwun kariim tuhibbul-‘afwa fa’fu ‘anni, (Ya Allah, Engkau Maha Pemaaf dan Pemurah, dan menyukai memberikan maaf, maafkanlah aku). Ia mengatakan ini adalah hadits hasan shahih.” (HR At-Turmudzi)
Hal inilah yang membuat Rasulullah saw sangat berwaspada pada sepuluh hari terakhir Ramadan. Dengan harapan mendapatkan malam qadar yang ditempuh dengan cara beriktikaf.

3 Keutamaan Malam Lailatul Qodar

  1. Malam Turunnya Al Quran
    Keutamaan pertama yakni malam Lailatul Qadar adalah malam turunnya Al Quran. Turunnya Al Quran pada malam Lailatul Qadar terdapat pada firman Allah Al Quran surat Al Qadar ayat ke-1:
    اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ
    Artinya: “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam qadar.”
    Dalam ayat ini disampaikan, Allah menurunkan Al Quran pertama kali kepada Nabi Muhammad dari Lauhul Mahfudz ke ke Baitul ‘Izzah di langit dunia, pada malam qadar.
    Dikutip dari situs resmi Kementerian Agama, manusia sangat memerlukan Al Quran dalam kehidupan sehari-hari. Al Quran sebagai pedoman yang menjelaskan sesuatu yang mereka ragukan dalam hal-hal yang berhubungan dengan soal-soal keagamaan atau masalah-masalah duniawi.
    Al Quran juga menerangkan kepada mereka kejadian manusia dan kejadian yang akan datang ketika datangnya hari kebangkitan.
    Karenanya, turunnya Al Quran pada malam Lailatul Qadar menjadi penting. Karena Al Quran menjadi pegangan hidup yang juga mengajarkan prinsip-prinsip kemaslahatan.
  2. Malam Lebih Baik Dari Seribu Bulan
    Malam Lailatul Qodar adalah malam yang lebih baik dari seribu bulan. Pada malam Lailatul Qadar, malaikat-malaikat turun dan memenuhi bumi.
    Turunnya malaikat Jibril dan para malaikat di malam Lailatul Qadar terdapat pada Al Quran surat Al Qadar ayat 3-4:
    لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ – ٣
    تَنَزَّلُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِاِذْنِ رَبِّهِمْۚ مِنْ كُلِّ اَمْرٍۛ – ٤
    Artinya: “Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan.”
    Dalam ayat ini, Allah menyatakan sebagian dari keistimewaan malam Lailatul Qadar yaitu turunnya para malaikat bersama Jibril sehingga tampak oleh Nabi SAW, terutama Jibril yang menyampaikan wahyu.
    Saat itu, Allah telah mempersiapkan Nabi untuk menerima wahyu yang akan disampaikan kepada manusia, yang mengandung kebajikan dan keberkahan.
    Dikutip dari situs resmi Kemenag, pada malam itu, malaikat ikut bersyukur bersama manusia atas kebesaran malam Lailatul Qadar. Hal ini sebagai tanda kemuliaan manusia yang menjadi khalifah Allah di muka bumi.
    Kata ‘qadar’ dalam Lailatul Qadar juga memiliki arti ‘sempit’. Pada malam itu, silih berganti malaikat turun ke bumi, sehingga bumi bagai sangat sempit dengan kehadiran malaikat, seperti yang dituturkan Quraish Shihab dalam bukunya, Lentera Al Quran.
    Quraish Shihab menuturkan, malaikat selalu membawa kebaikan dan mendorong orang untuk melakukan kebaikan.
    Turunnya malaikat menjadikan seseorang yang mendapatkan malam Lailatul Qadar selalu mengarah kepada kebaikan. Hal ini salah satunya karena ada malaikat bersama mereka.
  3. Membawa Kedamaian
    Keutamaan malam Lailatul Qadar berikutnya yakni membawa kedamaian yang dirasakan sampai terbitnya fajar. Hal ini disebutkan dalam firman Allah dalam Al Quran surat Al Qadar ayat ke-5:
    سَلٰمٌ ۛهِيَ حَتّٰى مَطْلَعِ الْفَجْرِ ࣖ – ٥
    Artinya: “Sejahteralah (malam itu) sampai terbit Fajar.
    Lewat ayat ini, Allah menyatakan bahwa malam Lailatul Qadar dipenuhi kebajikan dan keberkahan dari permulaan sampai terbit fajar.
    Sebab, pada saat itu turun Al Quran yang disaksikan para malaikat ketika Allah melapangkan dada Nabi Muhammad SAW, memudahkan jalan untuk menyampaikan petunjuk serta bimbingan kepada umatnya, seperti yang disampaikan dalam situs resmi Kemenag.
    Fajar dalam surat Al Qadar dapat diartikan terbitnya fajar malam itu atau keesokan harinya, seperti yang disampaikan Quraish Shihab dalam buku ‘Shihab dan Shihab Edisi Ramadhan’.
    Makna fajar bisa juga diartikan sampai terbitnya fajar kehidupan manusia di akhirat nanti, atau seumur hidupnya. Dengan kata lain, orang yang menjumpai malam Lailatul Qadar merasakan kedamaian dan mampu memberi kedamaian.
    Ciri-ciri kedamaian orang yang menjumpai malam Lailatul Qadar yakni tidak menggerutu, damai dengan orang lain, tumbuhan, binatang, memberi kebaikan pada mereka, dan tidak mengganggunya.
    Harapan memperoleh kedamaian seperti yang menjadi keutamaan malam Lailatul Qadar dapat diminta kepada Allah lewat doa yang diajarkan Nabi Muhammad SAW, dikutip dari Shihab & Shihab edisi Ramadhan.
    Berikut Doa Malam Lailatul Qadar:
    اَللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلاَمُ وَمِنْكَ السَّلاَمُ وَإِلَيْكَ يَعُوْدُ السَّلاَمُ فَحَيِّنَا رَبَّنَا بِالسَّلاَمِ وَأَدْخِلْنَا الْجَنَّةَ دَارَ السَّلاَمِ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ يَا ذَالْجَلاَلِ وَالْأِ كْرَامِ
    Latin: Allahumma anta as-salam wa minka as-salam wa ilaika ya’udu salam fahayyina rabbana bi as-salam wa adhkilnal jannata darassalam tabarakta Rabbana wa ta’alaita ya dzal jali wal ikram.
    Artinya: “Ya Allah, Engkaulah yang Maha Damai, dari-Mu bersumber segala kedamaian. Maka, hidupkanlah kami dalam kedamaian. Dan, masukkanlah kami ke dalam surga-Mu yang penuh dengan kedamaian, wahai Tuhan yang Maha Agung lagi Maha Mulia. “

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *